Kisah Menarik dari Rakernas Apkasi dan Kunjungan Presiden SBY

20 01 2010

SBY Minta Duduk di Dingklik, Minumnya Es Jeruk

Rakernas Apkasi di Pendapa Muda Graha Kabupaten Madiun membawa berkah bagi pemilik depot nasi pecel 99, di Jalan Cokroaminoto, kota. Presiden SBY dan bersama rombongan menikmati makan malam di depot milik pasangan Karyono dan Heri Murti itu.

DWI NR DILIANA, Madiun.

Depot 99 di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun terlihat sepi. Pintu depot hanya dibuka separo. Tidak ada aktivitas orang menikmati hidangan, di ruangan itu. Bahkan kursi masih diletakkan di atas meja.

Suasana itu, kontras dibandingkan pada Senin (18/1) malam lalu. Puluhan orang terlihat hilir mudik di dalam depot yang juga rumah sang pemilik. Depot yang dirintis sejak 1962 itu, kedatangan tamu istimewa. Yakni, presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, serta rombongan menteri dan anggota DPR RI Edy Baskoro Yudhoyono. Selain itu juga tampak wali kota Bambang Irianto dan istrinya. ”Kira-kira tadi malam (Senin malam, Red) kami melayani 200 tamu. Tapi yang paling membanggakan, dikunjungi presiden,” tutur Heri Murti, pemilik Depot 99, kemarin (19/1).

Heri mengaku tidak pernah berfikir akan dikunjungi orang nomor satu di negeri ini. Sebab tidak ada firasat apapun, bakal kedatangan tamu istimewa. Hanya saja, sang suami, Karyono, lima hari sebelumnya sempat mimpi bertemu Gus Dur, mantan presiden RI. ”Ee…. nggak tahunya yang datang pak presiden sama istri dan anaknya,” terangnya.

Senin pagi, Depot 99 masih buka seperti biasa. Tidak ada pemberitahuan jika presiden akan datang. Siang hari, sekitar pukul 14.00 WIB, protokoler istana dan Paspampres mengabarkan SBY akan makan malam di depotnya. Heri seakan tak percaya. Dia bahagia sampai lututnya lemas. Tidak hanya itu, dia juga memanggil anak semata wayangnya yang tinggal di Malang untuk membantu. ”Waktunya benar-benar mepet, apalagi sekarang tidak musim bunga turi kesukaan Pak Djoko Suyanto, Menkopolhukam. Soalnya beliau sudah jadi langganan kami sejak masih Komandan Lanud Iswajudi,” papar Heri.

Suamianya juga harus menghubungi keluarga di Madigondo, Magetan untuk mendapatkan bunga turi. Sayang, hasilnya kurang maksimal, karena hanya dapat sak cowok. Rasa deg-gegan Heri dan suami kian bertambah jam menunjukkan pukul 18.30 WIB. Tim dokter kepresidenan datang memeriksa masakannya. ”Waktu itu rasanya bingung campur deg-degan. Ada empat dokter yang datang ke depot saya. Semua masakan diperiksa, menunggunakan empat cawan dan campuran kimia. Minuman seperti teh dan air putih juga diperiksa. Begitupula buah semangka yang akan kami hidangkan,” tuturnya.

Ada peristiwa menarik, saat presiden makam malam pukul 20.00 – 21.30 WIB. Presiden SBY tidak menyentuh es teh dan air putih yang telah sudah diperiksa tim dokter dan disuguhkan. Karena, SBY memilih minum es jeruk hingga tiga gelas. ”Sangat menyenangkan kedatangan Pak Presiden. Di dalam depot, saya itu kayak keluarga. Pak Presiden, Bu Ani, Mas Ibas dan Pak Andi Mallarangeng malah tanduk (nambah, Red) dua kali,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Karyono juga sempat dibuat pusing menyiapkan lokasi. Sebab depotnya sempat diubah menjadi restoran mewah dengan meja kursi untuk menjamu pejabat. Semua barang itu didatangkan langsung dari Korem. Namun pukul 18.00 WIB, instruksi berubah. Sebab presiden menghendaki duduk di dingklik sambil mengenang masa lalu. ”Kasihan petugasnya harus bolak-balik mengembalikan meja kursinya,” terangnya.

Dari kunjungan tersebut, Karyono jadi tahu jika presiden SBY senang kulup krai dan sambel. Tidak hanya itu, presiden juga suka bergedel, sundukan ayam dan paru. ”Kedatangan pak presiden tidak ternilai harganya dibandingkan nemu emas. Ini tidak akan terjadi tanpa referensi Pak Djoko Suyanto dan Pak Wali, langganan setia saya,” paparnya.****(irw)


Aksi

Information

2 responses

20 01 2010
Nova Imoet

SBY juga dulunya orang kampung…
hehehehehe….

8 07 2011
Dunia Selebrity

informasi yang menarik…

Tinggalkan komentar